KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tak
terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan, kemauan, semangat serta kemampuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bar Screen”.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada kekasih Allah,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari jalan yang gelap gulita
ke jalan yang terang benderang.
Penulisan makalah ini
dimaksudkan sebagai tugas yang merupakan salah satu aspek penilaian dalam mata
kuliah Perencanaan Bangunan Limbah Cair dan juga dapat memberikan
pengajaran kepada pembaca agar bisa menerapkan pengelolaan limbah dengan wastewater
treatment plant.
Penulis menyadari
bahwa sebagai manusia biasa yang tiada
sempurna, sehingga makalah ini masih terdapat kekurangan. Karena itu merupakan
kebahagiaan tersendiri bagi penulis jika
terdapat kritik dan saran dari pembaca yang konstruktif sehingga mengarah ke
kesempurnaan. Untuk itu, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Bambang Bakri, ST, MT selaku Dosen mata kuliah Perencanaan Bangunan
Limbah Cair dan juga kepada orangtua yang telah memberi semangat, dukungan, dan
motivasi serta doa, beserta segenap teman-teman seperjuangan di Universitas
Hasanuddin, terutama mahasiswa program studi Teknik Lingkungan yang berperan
andil dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa dan budi baik dari semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin.
Gowa, Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
SAMPUL
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... 3
PENDAHULUAN
................................................................................................ 4
PEMBAHASAN.................................................................................................... 6
Bar Screen
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Meningkatanya
perindustrian merupakan titik awal berkembangnya suatu negara, karena tanpa
adanya industri maka tingkat perekonomian suatu negara tidak akan berkembang. Sebagaimana Mahida (1981:3)
mengatakan bahwa “peningkatan sektor perindustrian tersebut memberikan
dampak negatif terhadap ekologi”. Pendirian
perindustrian di sekitar kawasan bantaran sungai merupakan gejolak awal
munculnya tumpukan-tumpukan limbah ataupun sampah yang berbentuk wastewater yang tidakdibuang
sebagaimana mestinya dan tidak dilakukan pengolahan-pengolahan terhadap limbah
yang dihasilkan. Hal ini tentunya mengakibatkan terjadinya disturbance terhadap lingkungan sehingga terjadinya penurunan
kualitas kehidupan. Kebanyakan industri-industri yang membuang secara langsung
limbah-limbah yang dihasilkannya sebagai salah satu output dalam proses produksi ke sungai-sungai yang berada di
sekitar kawasan perindustrian. Akibatnya, kualitas sungai dan daya dukung
lingkungan menurun secara signifikan.
Peningkatan
volume limbah cair yang disalurkan ke
sungai merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipecahkan. Karena
pertambahan limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan
konstribusi yang besar dalam hal perusakan lingkungan. Meningkatnya limbah cair
(wastewater) pada kawasan sungai,
disamping disebabkan oleh peningkatan jumlah perindustrian, akan tetapi juga
disebabkan oleh peningkatan jumlah populasi penduduk, terutama yang berasal
dari limbah rumah tangga seperti peningkatan kadar desinfektan, deterjen dan sumber-sumber lainnya (Mahida, 1981:1). Untuk itu,
dalam rangka mengatasi dampak negatif
dari wastawater
diperlukan suatu alternatif yang dapat
mengubah limbah cair
menjadi suatu keuntungan dalam perekonomian dan estetika
lingkungan.
Limbah (wastewater)
Limbah adalah sampah-sampah yang berbentuk cair yang
memiliki kandungan senyawa yang bersifat organik maupun anorganik yang tersusun
atas partikel-partikel yang berbahaya jika digunakan oleh makhluk hidup tanpa
pengolahan terlebih dahulu. Vesilind dalam bukunya “Introduction
Environmental Engineering” (2002: 241) mendefinisikan bahwa:
“limbah sebagai suatu sampah yang berbentuk cairan yang
merupakan output dari rumah tangga, aktivitas komersial dan aktivitas
perindustrian yang harus diolah terlebih dahulu sebelum disalurkan ke perairan,
sehingga tidak menimbulkan polusi pada sumber air seperti sungai yang menjadi
tempat pembuangan akhir”.
Air limbah berasal dari berbagai sumber. Segala sesuatu yang
berasal dari toilet, air hujan yang telah bergabung bersama polutannya, serta
yang berasal dari aktivitas perindustrian. Oleh karena itu, kadar air sampah (wastewater)
sangat tinggi yaitu sekitar 99.9% atau lebih, dengan kandungan bahan organik
dan bahan anorganik yang berbentuk padatan.
Wastewater
Treatment Plant
Wastewater treatment plant adalah metode pembenahan dan
pengolahan limbah yang tergantung pada peralatan mekanis atau pembenahan
kimiawi yang terbagi atas beberapa
kelompok. Dimulai dari pengolahan secara mekanis yang terdiri dari penyaringan,
pengambilan buihnya, pengambangan dan sedimentasi, pengolahan kimiawi meliputi
pengentalan, penghilangan bau dan sterilisasi, hingga proses pembenahan secara
biologis yang tergantung pada aktivitas organisme baik yang dihubungkan dengan
instalasi dan peralatan-peralatan seperti
tangki-tangki Imhoff, tangki septik, dan saringan-saringan halus yang
bersusun.
PEMBAHASAN
BAR SCREENING
BAR
SCREEN
Bar screen merupakan unit pengolahan
pendahuluan (fisik) dalam WWTP. Bar screen adalah saringan berbentuk batang-batang horizontal
dengan jarak antar batang 10 cm. Screening digunakan untuk menyisihkan padatan
kasar yang terdapat pada limbah cair seperti kayu, ranting, papan, dan padatan
besar/kasar lainnya. Manfaat utama screening ini adalah untuk pemeliharan
peralatan pompa dan juga menjaga adanya penumpukkan (clogging) pada katup dan
sarana lainnya.
BENTUK:
·
Batang paralel (bar rack)
·
Tongkat
·
Kawat
·
Kawat mesh
·
Perforated plate
·
Kisi
LETAK:
Sebelum unit
pompa & grit chamber
FUNGSI:
Menyisihkan
material berukuran besar yang masuk ke dalam WWTP yang dapat merusak unit-unit
operasi, mengurangi efisiensi kinerja WWTP & mencemari badan air Dari konstruksinya peralatan screening
dibedakan menjadi manjadi dua yaitu halus (fine screen) dan kasar (screen).
Dari
konstruksinya peralatan screening dibedakan menjadi manjadi dua yaitu halus
(fine screen) dan kasar (screen).
1.
SARINGAN
KASAR (COARSE SCREEN)
Ukuran celah pada coarse screen
biasanya berkisar antara 6 hingga 150 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan
ukuran celah tersebut, coarse screen biasanya digunakan untuk
menyingkirkan benda-benda berukuran besar. Coarse screen dapat dibedakan
berdasarkan metode pembersihannya, yaitu secara manual (manually cleaned)
atau mekanik (mechanically cleaned). Tipe manual, selain digunakan untuk
melindungi peralatan di IPAL, juga dapat digunakan sebagai cadangan bagi tipe
mekanik atau diletakkan pada saluran by-pass. Tipe mekanik adalah yang paling
umum digunakan karena tidak memerlukan operator untuk membersihkan
permukaannya. umumnya dibentuk dari jeruji (bar screen) dengan jarak antar
jeruji sebesar 1 cm atau lebih. Berguna untuk melindungi pompa, valve,
perpipaan dan peralatan lainnya dari kerusakan atau tersumbat oleh sampah.
Contoh: BarRacks yaitu
sebuah alat yang tersusun atas batang / tongkat parallel dengan bukaan / spasi antar
batang 6-150 mm yang berfungsi untuk melindungi pompa, valve, jaringan pipa dari
kerusakan/sumbatan.
Manually cleaned coarse screen,
disebut juga bar screen (sumber:www.sharpengineering.co.in)
Mechanically cleaned coarse screen
(sumber:www.fontanar.cz)
Berdasarkan cara pembersihannya, coarse
screen dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Hand-cleaned
coarse screens
Di instalasi pengolahan air / limbah
ukuran kecil hingga menengah, saringan jenis ini biasanya ditempatkan sebelum
pompa (di depan pompa) dan biasanya digunaka sebagai cadangan, bila saringan
mekanis sedang bermasalah.
2) Mechanically
cleaned bar screens
Screen jenis ini dibagi menjadi 4, yaitu
:chain driven, reciprocating rake, catenary, dan continuous belt.
2.
SARINGAN
HALUS(FINE SCREEN)
Fine screen memiliki ukuran celah
kurang dari 6 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah yang kecil, fine
screen tidak hanya digunakan sebagai instrumen dalam tahap pra pendahuluan,
tapi juga sebagai unit pengolahan primer. Pemanfaatan fine screen dapat
membantu penyisihan TSS sebanyak 15-30%, BOD sebesar 5-25%, lemak sebanyak
30-50%, dan padatan yang mengapung hingga 90%. dibentuk dari
saringan kain ataupun plat berpori yang umumnya diletaknya pada sabuk, drum
berputar, disk yang berada dalam kedalaman tertentu. Saringan halus dapat
diaplikasikan pada berbagai lokasi, di antaranya : saat pengolahan pendahuluan
(setelah bar screen), pengolahan awal (sebagai pengganti water clarifier awal)
dan pengolahan buangan campuran.
Contoh:
Screen yaitu sebuah alat yang berbentuk disk / drum dengan bukaan
/ spasi antar batang < 6 mm yang dapat terbuat dari bahan tembaga atau perunggu;
Coarse woven wire media
Dalam
pengoperasiannya peralatan screening di lakukan secara manual (intermitten)
ataupun mekanik (otomatis). Kuantitas padatan yang disisihkan terutama sekali dipengaruhi
oleh celah yang terbentuk oleh bar (opening size), semakin besar celah akan
semakin kecil kuantitas padatan yang tersisih.
Memilih Screen yang Tepat
Beberapa pertimbangan dalam
pemilihan screen yaitu (huberforum.net):
- Kecepatan aliran maksimum dan minimum air limbah yang akan melewati screen
- Debit air limbah saat ini dan di masa yang akan datang
- Besarnya celah yang diperlukan
- Headloss yang melewati screen
- Penanganan material yang tertahan pada screen hingga pembuangannya
- Ketersediaan ruang
- Pola debit harian
- Karakteristik air limbah (dalam hal ini jenis/ukuran material yang akan melewati screen)
- Biaya instalasi dan operasional
- Lokasi pemasangan (indoor atau outdoor)
- Mekanisme pemantauan operasional screen
- Potensi timbulnya bau
- Bentuk dan model screen
- Material screen
Sumber:
* Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater
Engineering 4th edition, McGraw Hill International Editions, New York.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Bar screen merupakan
unit pengolahan pendahuluan (fisik) dalam WWTP. Bar screen adalah saringan berbentuk batang-batang horizontal
dengan jarak antar batang 10 cm. Screening digunakan untuk menyisihkan padatan
kasar yang terdapat pada limbah cair seperti kayu, ranting, papan, dan padatan
besar/kasar lainnya. Manfaat utama screening ini adalah untuk pemeliharan
peralatan pompa dan juga menjaga adanya penumpukkan (clogging) pada katup dan
sarana lainnya.
Berdasarkan jenisnya bar screen dibedakan menjadi dua yaitu
Coarse Screen dan Fine Screen.
Ukuran celah pada coarse
screen biasanya berkisar antara 6 hingga 150 mm (Metcalf&Eddy, 2004).
Dengan ukuran celah tersebut, coarse screen biasanya digunakan untuk
menyingkirkan benda-benda berukuran besar, sedangkan
Fine screen memiliki ukuran celah kurang dari 6 mm
(Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah yang kecil, fine screen tidak
hanya digunakan sebagai instrumen dalam tahap pra pendahuluan, tapi juga
sebagai unit pengolahan primer.
Saran
Berdasarkan hasil kajian literatur dan kesimpulan mengenai
aplikasi wastewater treatment plant, maka
dapat diajukan saran sebagai berikut:
- Bagi masyarakat disarankan agar
menggunakan sistem wastewater treatment
plant dalam lingkungan kehidupan, terutama pada lingkungan keluarga.
- Penelitian
tentang wastewater treatment plant disarankan
untuk dilanjutkan dengan aspek penelitian lain dengan kajian yang lebih luas,
misalnya dengan melakukan research secara
langsung.
- Pemilihan
jenis bar screen yang akan digunakan pada pengolahan air limbah haris
berdasarkan jenis dan karakteristik air limbah yang akan diolah.
DAFTAR PUSTAKA
Hirshleifer,
Jack,dkk. 1960. Water Supply: Economic
Technology and Policy. USA : The University of Chicago Press.
Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater Engineering 4th
edition, McGraw Hill International Editions, New York.
http://www.airlimbah.com/2014/05/screening-air-limbah/, Diakses pada tanggal 30 Maret 2016, Pukul 01:31.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar