Selasa, 13 September 2016

Tipe Tipe Bar Screen



KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, kemauan, semangat serta kemampuan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bar Screen.  Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari jalan yang gelap gulita ke jalan yang terang benderang.
Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai tugas yang merupakan salah satu aspek penilaian dalam mata kuliah Perencanaan Bangunan Limbah Cair dan juga dapat memberikan pengajaran kepada pembaca agar bisa menerapkan pengelolaan limbah dengan wastewater treatment plant.
Penulis menyadari bahwa sebagai  manusia biasa yang tiada sempurna, sehingga makalah ini masih terdapat kekurangan. Karena itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi  penulis jika terdapat kritik dan saran dari pembaca yang konstruktif sehingga mengarah ke kesempurnaan. Untuk itu, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bambang Bakri, ST, MT  selaku Dosen mata kuliah Perencanaan Bangunan Limbah Cair dan juga kepada orangtua yang telah memberi semangat, dukungan, dan motivasi serta doa, beserta segenap teman-teman seperjuangan di Universitas Hasanuddin, terutama mahasiswa program studi Teknik Lingkungan yang berperan andil dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa dan budi baik dari semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin.

                                                    Gowa,  Maret 2016

                                                                                                                                                             Penulis




DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................   3
PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
PEMBAHASAN.................................................................................................... 6
Bar Screen
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA





















PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Meningkatanya perindustrian merupakan titik awal berkembangnya suatu negara, karena tanpa adanya industri maka tingkat perekonomian suatu negara tidak akan berkembang. Sebagaimana Mahida (1981:3) mengatakan bahwa “peningkatan sektor perindustrian tersebut memberikan dampak negatif terhadap ekologi. Pendirian perindustrian di sekitar kawasan bantaran sungai merupakan gejolak awal munculnya tumpukan-tumpukan limbah ataupun sampah  yang berbentuk wastewater  yang tidakdibuang sebagaimana mestinya dan tidak dilakukan pengolahan-pengolahan terhadap limbah yang dihasilkan. Hal ini tentunya mengakibatkan terjadinya disturbance terhadap lingkungan sehingga terjadinya penurunan kualitas kehidupan. Kebanyakan industri-industri yang membuang secara langsung limbah-limbah yang dihasilkannya sebagai salah satu output dalam proses produksi ke sungai-sungai yang berada di sekitar kawasan perindustrian. Akibatnya, kualitas sungai dan daya dukung lingkungan menurun secara signifikan.
Peningkatan volume limbah cair  yang disalurkan ke sungai merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipecahkan. Karena pertambahan limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan konstribusi yang besar dalam hal perusakan lingkungan. Meningkatnya limbah cair (wastewater) pada kawasan sungai, disamping disebabkan oleh peningkatan jumlah perindustrian, akan tetapi juga disebabkan oleh peningkatan jumlah populasi penduduk, terutama yang berasal dari limbah rumah tangga seperti peningkatan kadar desinfektan, deterjen dan sumber-sumber lainnya (Mahida, 1981:1). Untuk itu, dalam  rangka mengatasi dampak negatif dari  wastawater diperlukan  suatu alternatif yang dapat mengubah limbah cair menjadi suatu keuntungan dalam perekonomian dan estetika lingkungan.


Limbah (wastewater)
Limbah adalah sampah-sampah yang berbentuk cair yang memiliki kandungan senyawa yang bersifat organik maupun anorganik yang tersusun atas partikel-partikel yang berbahaya jika digunakan oleh makhluk hidup tanpa pengolahan terlebih dahulu. Vesilind dalam bukunya “Introduction Environmental Engineering” (2002: 241) mendefinisikan bahwa:
“limbah sebagai suatu sampah yang berbentuk cairan yang merupakan output dari rumah tangga, aktivitas komersial dan aktivitas perindustrian yang harus diolah terlebih dahulu sebelum disalurkan ke perairan, sehingga tidak menimbulkan polusi pada sumber air seperti sungai yang menjadi tempat pembuangan akhir”.
Air limbah berasal dari berbagai sumber. Segala sesuatu yang berasal dari toilet, air hujan yang telah bergabung bersama polutannya, serta yang berasal dari aktivitas perindustrian. Oleh karena itu, kadar air sampah (wastewater) sangat tinggi yaitu sekitar 99.9% atau lebih, dengan kandungan bahan organik dan bahan anorganik yang berbentuk padatan.
Wastewater Treatment Plant
Wastewater treatment plant adalah metode pembenahan dan pengolahan limbah yang tergantung pada peralatan mekanis atau pembenahan kimiawi yang terbagi  atas beberapa kelompok. Dimulai dari pengolahan secara mekanis yang terdiri dari penyaringan, pengambilan buihnya, pengambangan dan sedimentasi, pengolahan kimiawi meliputi pengentalan, penghilangan bau dan sterilisasi, hingga proses pembenahan secara biologis yang tergantung pada aktivitas organisme baik yang dihubungkan dengan instalasi dan peralatan-peralatan seperti  tangki-tangki Imhoff, tangki septik, dan saringan-saringan halus yang bersusun.















PEMBAHASAN
BAR SCREENING


BAR SCREEN
            Bar screen merupakan unit pengolahan pendahuluan (fisik) dalam WWTP. Bar screen adalah  saringan berbentuk batang-batang horizontal dengan jarak antar batang 10 cm. Screening digunakan untuk menyisihkan padatan kasar yang terdapat pada limbah cair seperti kayu, ranting, papan, dan padatan besar/kasar lainnya. Manfaat utama screening ini adalah untuk pemeliharan peralatan pompa dan juga menjaga adanya penumpukkan (clogging) pada katup dan sarana lainnya.
BENTUK:
·         Batang paralel (bar rack)
·         Tongkat
·         Kawat
·         Kawat mesh
·         Perforated plate
·         Kisi
LETAK:
Sebelum unit pompa & grit chamber
FUNGSI:
Menyisihkan material berukuran besar yang masuk ke dalam WWTP yang dapat merusak unit-unit operasi, mengurangi efisiensi kinerja WWTP & mencemari badan air  Dari konstruksinya peralatan screening dibedakan menjadi manjadi dua yaitu halus (fine screen) dan kasar (screen).

Dari konstruksinya peralatan screening dibedakan menjadi manjadi dua yaitu halus (fine screen) dan kasar (screen).
1.      SARINGAN KASAR (COARSE SCREEN)
Ukuran celah pada coarse screen biasanya berkisar antara 6 hingga 150 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah tersebut, coarse screen biasanya digunakan untuk menyingkirkan benda-benda berukuran besar. Coarse screen dapat dibedakan berdasarkan metode pembersihannya, yaitu secara manual (manually cleaned) atau mekanik (mechanically cleaned). Tipe manual, selain digunakan untuk melindungi peralatan di IPAL, juga dapat digunakan sebagai cadangan bagi tipe mekanik atau diletakkan pada saluran by-pass. Tipe mekanik adalah yang paling umum digunakan karena tidak memerlukan operator untuk membersihkan permukaannya. umumnya dibentuk dari jeruji (bar screen) dengan jarak antar jeruji sebesar 1 cm atau lebih. Berguna untuk melindungi pompa, valve, perpipaan dan peralatan lainnya dari kerusakan atau tersumbat oleh sampah.
Contoh: BarRacks yaitu sebuah alat yang tersusun atas batang / tongkat parallel dengan bukaan / spasi antar batang 6-150 mm yang berfungsi untuk melindungi pompa, valve, jaringan pipa dari kerusakan/sumbatan.
http://www.airlimbah.com/wp-content/uploads/2014/05/bar-screen.jpg
Manually cleaned coarse screen, disebut juga bar screen (sumber:www.sharpengineering.co.in)
http://www.airlimbah.com/wp-content/uploads/2014/05/scch.jpg
Mechanically cleaned coarse screen (sumber:www.fontanar.cz)



Berdasarkan cara pembersihannya, coarse screen dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Hand-cleaned coarse screens
Di instalasi pengolahan air / limbah ukuran kecil hingga menengah, saringan jenis ini biasanya ditempatkan sebelum pompa (di depan pompa) dan biasanya digunaka sebagai cadangan, bila saringan mekanis sedang bermasalah.
2) Mechanically cleaned bar screens
Screen jenis ini dibagi menjadi 4, yaitu :chain driven, reciprocating rake, catenary, dan continuous belt.

2.      SARINGAN HALUS(FINE SCREEN)
Fine screen memiliki ukuran celah kurang dari 6 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah yang kecil, fine screen tidak hanya digunakan sebagai instrumen dalam tahap pra pendahuluan, tapi juga sebagai unit pengolahan primer. Pemanfaatan fine screen dapat membantu penyisihan TSS sebanyak 15-30%, BOD sebesar 5-25%, lemak sebanyak 30-50%, dan padatan yang mengapung hingga 90%. dibentuk dari saringan kain ataupun plat berpori yang umumnya diletaknya pada sabuk, drum berputar, disk yang berada dalam kedalaman tertentu. Saringan halus dapat diaplikasikan pada berbagai lokasi, di antaranya : saat pengolahan pendahuluan (setelah bar screen), pengolahan awal (sebagai pengganti water clarifier awal) dan pengolahan buangan campuran.

Contoh: Screen yaitu sebuah alat yang berbentuk disk / drum dengan bukaan / spasi antar batang < 6 mm yang dapat terbuat dari bahan tembaga atau perunggu; Coarse  woven wire media
http://www.airlimbah.com/wp-content/uploads/2014/05/Fine_screen_Berenplaat-300x197.jpghttp://www.airlimbah.com/wp-content/uploads/2014/05/inclindeddrumscreen7-264x300.jpg
Dalam pengoperasiannya peralatan screening di lakukan secara manual (intermitten) ataupun mekanik (otomatis). Kuantitas padatan yang disisihkan terutama sekali dipengaruhi oleh celah yang terbentuk oleh bar (opening size), semakin besar celah akan semakin kecil kuantitas padatan yang tersisih.

Memilih Screen yang Tepat
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan screen yaitu (huberforum.net):
  • Kecepatan aliran maksimum dan minimum air limbah yang akan melewati screen
  • Debit air limbah saat ini dan di masa yang akan datang
  • Besarnya celah yang diperlukan
  • Headloss yang melewati screen
  • Penanganan material yang tertahan pada screen hingga pembuangannya
  • Ketersediaan ruang
  • Pola debit harian
  • Karakteristik air limbah (dalam hal ini jenis/ukuran material yang akan melewati screen)
  • Biaya instalasi dan operasional
  • Lokasi pemasangan (indoor atau outdoor)
  • Mekanisme pemantauan operasional screen
  • Potensi timbulnya bau
  • Bentuk dan model screen
  • Material screen

Sumber:
* Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater Engineering 4th edition, McGraw Hill International Editions, New York.








KESIMPULAN

Kesimpulan
Bar screen merupakan unit pengolahan pendahuluan (fisik) dalam WWTP. Bar screen adalah  saringan berbentuk batang-batang horizontal dengan jarak antar batang 10 cm. Screening digunakan untuk menyisihkan padatan kasar yang terdapat pada limbah cair seperti kayu, ranting, papan, dan padatan besar/kasar lainnya. Manfaat utama screening ini adalah untuk pemeliharan peralatan pompa dan juga menjaga adanya penumpukkan (clogging) pada katup dan sarana lainnya.
Berdasarkan jenisnya bar screen dibedakan menjadi dua yaitu Coarse Screen dan Fine Screen.
Ukuran celah pada coarse screen biasanya berkisar antara 6 hingga 150 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah tersebut, coarse screen biasanya digunakan untuk menyingkirkan benda-benda berukuran besar, sedangkan
Fine screen memiliki ukuran celah kurang dari 6 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah yang kecil, fine screen tidak hanya digunakan sebagai instrumen dalam tahap pra pendahuluan, tapi juga sebagai unit pengolahan primer.

Saran
Berdasarkan hasil kajian literatur dan kesimpulan mengenai aplikasi wastewater treatment plant, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
-          Bagi masyarakat disarankan agar menggunakan sistem wastewater treatment plant dalam lingkungan kehidupan, terutama pada lingkungan keluarga.
-          Penelitian tentang wastewater treatment plant disarankan untuk dilanjutkan dengan aspek penelitian lain dengan kajian yang lebih luas, misalnya dengan melakukan research secara langsung.
-     Pemilihan jenis bar screen yang akan digunakan pada pengolahan air limbah haris berdasarkan jenis dan karakteristik air limbah yang akan diolah.






DAFTAR PUSTAKA

Hirshleifer, Jack,dkk. 1960. Water Supply: Economic Technology and Policy. USA : The University of Chicago Press.
Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater Engineering 4th edition, McGraw Hill International Editions, New York.
http://www.airlimbah.com/2014/05/screening-air-limbah/, Diakses pada tanggal 30 Maret 2016, Pukul 01:31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar