KATA PENGANTAR
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Assalamu’laikum Warohmatullahi
Wabarokatuh
Segala puji
dan syukur kehadirat Allah subuhanahu wata’ala yang Maha Mengetahui dan
Mengurusi seluruh makhluk- Nya, karena atas rahmat dan hidayah- Nya serta
kemudahan dari- Nya sehingga laporan
kesehatan lingkungan pemukiman ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pengalaman survey kesehatan lingkungan pemukiman ini merupakan salah satu
wadah untuk mengetahui secara luas tentang kesehatan
lingkungan
yang ada di masyarakat. Laporan survey kesehatan
lingkungan pemukiman ini adalah salah satu metode pengumpulan data,
mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada di masyarakat (community
diagnosis).
Penyelesaian laporan survey kesehatan
lingkungan pemukiman ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak,
mulai dari tahap awal hingga akhir. Untuk itu, melalui tulisan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak kepala RW
O2
2.
Bapak kepala
lingkungan
3.
Bapak kepala
kelurahan Ballasaraja
4.
Bapak dosen
penanggung jawab mata kuliah kesehatan lingkungan.
5.
Tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda serta seluruh warga Masyarakat RW 02
lingkungan
6.
Semua pihak yang
secara langsung atau tidak langsung ikut membantu dalam menyelesaikan laporan
ini.
Kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun guna kesempurnaan hasil laporan survey kesehatan
lingkungan pemukiman sehingga dapat bermanfaat. Semoga bantuan dan bimbingan
yang diberikan dapat bernilai pahala disisiNya. Aamiin.
Wassalamu’alikum
Warohmatullahi Wabarokatuh.
Makassar,
06 Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................ i
Lembar Pengesahan.......................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................... v
Daftar Tabel..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..........................................................................................
1
B.
Tujuan
…………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Gambaran Lokasi............................................................................... 4
B.
Hasil Pengambilan
Data ................................................................. …….. 5
C. Pembahasan
.................................................................................... 6
BAB III Penutup
A.
Kesimpulan
.............................................................................................. 8
B. Saran
.............................................................................................. 9
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
1.
Tabel 1.1 Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
2.
Tabel 1.2 Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Kelompok Umur
3.
Tabel 1.3 Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan
4.
Tabel 1.4 Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Tingkat Pendidikan
5.
Tabel 1.5 Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Perilaku Merokok
6.
Tabel 1.6 Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Status Pekawinan
7.
Tabel 2.1 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Rumah
8.
Tabel 2.2 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Rumah yang Dialiri Listrik dari PLN
9.
Tabel 2.3 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Pendapatan Keluarga
10.
Tabel 2.4 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah
11.
Tabel 2.5 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Kepemilikan Pekarangan
12.
Tabel 2.6 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Lantai Rumah
13.
Tabel 2.7 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Atap Rumah
14.
Tabel 2.8 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Dinding Rumah
15.
Tabel 2.9 Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Sumber Penerangan Rumah
16.
Tabel 3.1 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kepemilikan Jamban
17.
Tabel 3.2 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jenis Jamban yang Dimiliki
18.
Tabel 3.3 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Tempat Saluran Akhir Pembuangan
Tinja
19.
Tabel 3.4 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Tempat Buat Air Besar Jika Tidak
Memiliki Jamban
20.
Tabel 3.5 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah
21.
Tabel 3.6 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jenis Tempat Pembuangan Sampah RT
yang Dimiliki
22.
Tabel 3.7 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Sumber Air Bersih
23.
Tabel 3.8 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Sumber Air Minum RT
24.
Tabel 3.9 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Melakukan Pengolahan Air Minum
sebelum Diminum
25.
Tabel 3.10 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Cara Pengolahan Air Minum
26.
Tabel 3.11 Distribusi
Informasi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kualitas Air Minum
27.
Tabel 4.1 Distribusi
Informasi PHBS Berdasarkan Perilaku Merokok
28.
Tabel 4.2 Distribusi
Informasi PHBS Berdasarkan Anggota Keluarga yang Merokok
29.
Tabel 4.3 Distribusi
Informasi PHBS Berdasarkan Kebiasaan Merokok dalam Rumah
30.
Tabel 4.4 Distribusi
Informasi PHBS Berdasarkan Melakukan kegiatan 3M dalam seminggu terakhir
31.
Tabel 5.1 Distribusi
Akses Ke Sarana Umum Berdasarkan Jarak dari Rumah
32.
Tabel 5.2 Distribusi
Akses Ke Sarana Umum Berdasarkan Waktu Tempuh
33.
Tabel 5.3 Distribusi
Akses Ke Sarana Umum Berdasarkan Alat Transportasi yang digunakan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan merupakan
indicator penting yang mempengaruhi produktivitas manusia. Dimana kesehatan
sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan. Sehingga kita harus jeli untuk
bagaimana menjaga kesehatan lingkungan seperti pada pemukiman yang merupakan
lingkungan tempat dimana kita selalu beraktivitas.
Pengalaman survey kesehatan
lingkungan pemukiman adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah- tengah masyarakat
yang mungkin ditemukan dikampus, sekaligus sebagai proses pembelajaran kepada
mahasiswa untuk member
gambaran bagaimana kondisi kesehatan lingkungan pemukiman yang berada di lokasi.
Salah satu laboratorium mahasiswa
jurusan teknik lingkungan adalah di masyarakat, sehingga melalui kegiatan
survey ini mahasiswa mendapat kesempatan untuk terjun langsung ke masyarakat
untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dibangku kuliah dan melihat
gambaran nyata suatu masalah khususnya masalah kesehatan lingkungan yang
terjadi dalam masyarakat
Bagi mahasiswa, kegiatan survey
harus dirasakan sebagai pengalaman belajar yang baru yang tidak di peroleh di
dalam kampus, sehingga selesainya kegiatan srvey ini mahasiswa akan memiliki
wawasan guna bekal hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat pada saat
melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan Negara di kemudian hari.
B.
Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan
analisis situasi melalui identifikasi kondisi kesehatan
lingkungan di RW 02 Lingkungan Songkolo. Sehingga mampu mengembangkan
keterampilan dasar sebagai seorang “Agent Of Change” di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Lokasi
RW 02 Lingkungan Songkolo
Lokasi RW
02 Lingkungan Songkolo terletak 2,5 Km sebelah barat Ibukota Kecamatan
Bontomarannu. Secara umum, RW 02 Lingkungan Songkolo terbagi atas RT 3 dan RT 4.
Luas wilayahnya yaitu sekitar 2 Ha2 terdiri atas lahan perkebunan,
pemukiman, dan lain-lain. Letak RW 02 lingkungan Songkolo berbatasan dengan :
Sebelah utara = Lingkugan
Sebelah barat = Lingkungan Balang-Balang
Sebelah selatan =
Sungai Jeneberang
Sebelah timur = SD
Bonto mate’ne
Keadaan
Geografis RW 02 di lingkungan Songkolo sebagian rata dan berbukit. Ketinggian
dari permukaan laut 400-450 m/dpl. Wilayah ini beriklim tropis dengan 2 musim
yaitu musim hujan yang paada umumnya mulai akhir bulan November sampai dengan
akhir bulan Juni-Juli, sedangkan musim kemarau berlangsung pada bulan Agustus
sampai bulan Oktober-November sehingga boleh dikatakan musim hujan lebih panjang
daripada musim kemarau.
Dalam hal
keadaan demografi, secara umum jumlah penduduk RW 02 lingkungan Songkolo adalah
420 jiwa. Sedangkan jumlah KK yang terdapat di RW 02 sekitar 170 KK yang tersebar
RT 03 sebanyak 91 KK dan RT 04 sebanyak 72 KK.
Mata
pencarian sebagian besar penduduk RW 02 lingkungan Songkolo adalah petani,
peternak, wiraswasta, buruh, PNS dan lain-lain. Sehingga penggunaan tanah
lingkungan Songkolo sebagian besar diperuntukkan untuk pertanian dan perkebunan,
beternak ayam dan sapi, sebagian untuk bangunan perumahan dan fasilitas lain.
Adapun
sarana dan prasarana umum yang terdapat di RW 02 lingkungan Songkolo yaitu
tempat ibadah, gedung SD, dan irigasi ruas jalan lingkungan. sarana jalan di RW
02 sepanjang ± 2 Km merupakan jalan aspal tetapi
dengan kondisi jalan yang berlubang. Sarana gedung sekolah hanya terdapat satu
gedung Sekolah Dasar. Prasarana air dimana sebagian warga masih menggunakan air
dari sumur atau sungai. Sedangkan prasarana tempat ibadah di RW 02 hanya
terdapat 1 mesjid, padahal sebagian besar penduduk RW 02 menganut agama islam.
B.
Hasil
Pengambilan Data
Pengalaman survey kesehatan
lingkungan pemukiman ini dilaksanakan di RW 02 lingkungan Songkolo selama 3
hari mulai dari tanggal 4 Maret 2014 sampai tanggal 6 Maret 2014.
Pelaksanaan survey ini memberikan
pengalaman dan pengetahuan yang sangat berkesan bagi kami. Selama pelaksanaan
survey, kelompok kami telah berinteraksi dengan masyarakat antara lain ketua
RW, ketua RT, serta tokoh masyarakat untuk menyampaikan maksud kedatangan kami
di daerah tersebut. Selanjutnya, kami melakukan kegiatan pendataan dan
wawancara dengan setiap kepala rumah tangga yang ada di RW 02 lingkungan
Songkolo sampai pada penginputan data dan analisis data.
Berdasarkan hasil
pendataan yang
kami lakukan menggunakan metode wawancara dan observasi lapangan, Pendataan
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.
Data Karakteristik
Anggota Keluarga
a. Jenis Kelamin
Tabel
1.1
Distribusi Karakteristik Anggota
Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Jenis
Kelamin
|
N
|
%
|
Laki-Laki
|
185
|
48,4
|
Perempuan
|
197
|
51,6
|
Total
|
382
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data karakteristik
anggota keluarga menurut jenis kelamin di RW
02 lingkungan Songkolo didapatkan bahwa persentase
jumlah laki-laki yaitu 48,4% sedangkan perempuan 51,6%
b. Kelompok Umur
Berdasarkan
data karakteristik
anggota keluarga menurut kelompok umur di RW
02 lingkungan Songkolo bahwa
penduduk dengan interval umur terbanyak yaitu pada
35-39 sebanyak 39 orang dan paling sedikit pada interval usia 65-69 yaitu 4 orang. Adapun interval umur yang lainnya terdapat
sekitar 19-36 orang. Hal ini dapat kita liat pada tabel 1.2
Tabel
1.2
Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Kelompok Umur
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Kelompok Umur
|
N
|
%
|
0-4
|
32
|
8,4
|
5-9
|
27
|
7,1
|
10-14
|
21
|
5,5
|
15-19
|
33
|
8,6
|
20-24
|
31
|
,8,1
|
25-29
|
32
|
8,4
|
30-34
|
36
|
9,4
|
35-39
|
39
|
10,2
|
40-44
|
32
|
8,4
|
45-49
|
19
|
5,0
|
50-54
|
24
|
6,3
|
55-59
|
24
|
6,3
|
60-64
|
12
|
3,1
|
65-69
|
4
|
1,0
|
>70
|
16
|
4,2
|
Total
|
382
|
100
|
Sumber: data primer 2014
c.
Jenis Pekerjaan
Berdasarkan data karakteristik
anggota keluarga menurut jenis pekerjaan di RW 02 lingkungan Songkolo dapat
diketahui bahwa masyarakat lebih banyak bekerja sebagai petani yaitu 29,3%. Akan tetapi masyarakt juga bekerja
sebagai petani atau buruh yaitu sekitar 12, 1%. Hal ini dapat di lihat pada
tabel 1.3.
Tabel
1.3
Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Jenis Pekerjaan
|
N
|
%
|
Tidak Bekerja
|
47
|
12,1
|
Sekolah
|
73
|
13,1
|
Ibu Rumah Tangga
|
67
|
17,5
|
PNS/TNI/POLRI
|
18
|
4,7
|
Pegawai BUMN
|
2
|
5,0
|
Pegawai Swasta
|
14
|
3,7
|
Wiraswasta/ Pedagang
|
32
|
8,4
|
Petani/Nelayan/Buruh
|
112
|
29,3
|
Lainnya
|
17
|
4,5
|
Total
|
382
|
100
|
Sumber: data primer 2014
d. Tingkat Pendidikan
Tabel
1.4
Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Tingkat Pendidikan
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Tingkat Pendidikan
|
N
|
%
|
Tidak Pernah Sekolah
|
62
|
16,2
|
Tidak / Belum Tamat SD
|
61
|
16,0
|
Tamat SD
|
90
|
23,6
|
Tamat SLTP
|
68
|
17,8
|
Tamat SLTA
|
77
|
20,2
|
Tamat Perguruan Tinggi
|
23
|
6,0
|
Total
|
382
|
100
|
Sumber: data primer 2014
e.
Status Perkawinan
Tabel
1.5
Distribusi
Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Satus Perkawinan
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Status Perkawinan
|
N
|
%
|
Belum Kawin
|
167
|
43,7
|
Kawin
|
205
|
53,7
|
Cerai Hidup
|
3
|
8,0
|
Cerai Mati
|
7
|
1,8
|
Total
|
225
|
100.0
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan
data karakteristik
anggota keluarga menurut tingkat pendidikan di RW
02 lingkungan Songkolo adalah
diketahui bahwa masyarakt rata-rata
telah menikah yaitu 53,7%
2.
Karakteristik
Rumah Tangga
a. Jenis Rumah
Tabel
2.1
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Jenis Rumah
|
N
|
%
|
Permanen
|
140
|
79,5
|
Semi Permanen
|
8
|
4,9
|
Panggung
|
15
|
9,2
|
Lainnya
|
163
|
100
|
Total
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan
data karakteristik rumah tangga menurut Jenis rumah di RW 02 lingkungan Songkolo adalah rumah permanen
yaitu 79,5%, semi permanen terdapat 4,9% dan rumah panggung 9,2%. Jadi dapat
kita simpulkan bahwa masyarakat rata-rata memiliki rumah permanen.
b.
Pendapatan keluarga per bulan
Tabel
2.2
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Pendapatan Keluarga
|
N
|
%
|
<Rp.1.000.000
|
66
|
39,1
|
Rp.1.000.000-Rp.3.000.000
|
83
|
50,4
|
>Rp.3.000.000
|
14
|
10,5
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan
data karakteristik rumah tangga menurut
pendapatan keluarga per bulan di RW 02 lingkungan Songkolo adalah antara Rp1.000.000-Rp.3.000.000 dengan persentase
50,4%.
c.
Status Kepemilikan Rumah
Berdasarkan
data karakteristik rumah tangga menurut status kepemilikan rumah di
RW 02 lingkungan Songkolo adalah rata-rata rumah yang mereka tempati adalah milik
sendiri dengan 88,6
Tabel
2.3
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Status Kepemilikan Rumah
|
N
|
%
|
Milik Sendiri
|
156
|
88,6
|
Kontrak
|
-
|
|
Rumah Dinas
|
-
|
|
Lainnya
|
7
|
4,3
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014.
d.
Kepemilikan
Pekarangan
Tabel
2.4
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Kepemilikan Pekarangan
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Kepemilikan Pekarangan
|
N
|
%
|
Ya
|
156
|
88,6
|
Tidak
|
7
|
11,4
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan
data karakteristik rumah tangga menurut kepemilikan
pekarangan di RW 02
lingkungan Songkolo pada tabel 2.3 adalah
terdapat 156 warga yang memiliki pekarangan dan
hanya 7 warga yang tidak..
e. Bahan Lantai Rumah
Berdasarkan
data karakteristik rumah tangga menurut bahan lantai rumah di RW 02 lingkungan Songkolo adalah terdapat adalah
terdapat 88,6 % penduduk dengan bahan lantai rumah dari semen/keramik/ubin
sedangkan 4,0% dari bahan kayu/papan. Hal ini dapat di lihat pada tabel 2.5
Tabel
2.5
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Lantai Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Bahan Lantai Rumah
|
N
|
%
|
Semen/Keramik/Ubin
|
156
|
88,6
|
Kayu/Papan
|
7
|
4,0
|
Tanah
|
2
|
1,4
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
f.
Bahan Utama Atap Rumah
Tabel
2.6
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Atap Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Bahan Atap Rumah
|
N
|
%
|
Genteng
|
36
|
20,4
|
Seng
|
127
|
79,6
|
Asbes
|
-
|
-
|
Batu/Semen/Cor
|
-
|
-
|
Ijuk/Bambu
|
-
|
-
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data karakteristik rumah
tangga menurut bahan atap rumah di RW 02
lingkungan Songkolo adalah terdapat yaitu 79,6% masyarakat yang bahan
atap rumahnya seng. Sedangkan terdapat 20,4% dengan bahan genteng.
g.
Bahan Dinding Rumah
Berdasarkan
data karakteristik rumah tangga menurut bahan
dinding rumah di RW 02
lingkungan Songkolo adalah terdapat pada tabel 2.7 dapat kita lihat bahwa terdapat bahan
dinding rumah tertinggi yaitu dari semen/bata/batako yaitu 85,7% dan terendah
dari bahan bambu yaitu 0,3% .
Tabel
2.7
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Dinding Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Bahan Dinding Rumah
|
N
|
%
|
Semen/Bata/Batako
|
149
|
85,7
|
Kayu/Tripleks
|
7
|
4,0
|
Bambu
|
1
|
0,3
|
Seng
|
-
|
-
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
h. Jenis Sumber Penerangan Rumah
Berdasarkan data
karakteristik rumah tangga menurut Jenis sumber penerangan rumah di RW 02 lingkungan Songkolo adalah terdapat 99,4%
masyarakat menggunakan listrik PLN dan hanya sekitar 0,6% yang tidak.
Tabel
2.8
Distribusi
Karakteristik Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Penerangan Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Jenis Sumber Penerangan Rumah
|
N
|
%
|
Listrik PLN
|
161
|
99,4
|
Listrik Non PLN
|
-
|
-
|
Petromaks
|
-
|
-
|
Pelita/Obor
|
-
|
-
|
Lainnya
|
2
|
0,6
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer
2014
3.
Data Informasi
Kesehatan Lingkungan
a. Kepemilikan Jamban
Tabel
3.1
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Kepemilikan Jamban
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Kepemilikan Jamban
|
N
|
%
|
Ya
|
156
|
96,0
|
Tidak
|
7
|
4,0
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
kepemilikan jamban di
RW 02 lingkungan Songkolo didapatkan keluarga rata memiliki jamban yaitu
96% sedangkan yang tidak hanya 4%
b. Jenis Jamban yang Dimiliki
Tabel
3.2
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Jenis Jamban yang Dimiliki
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Jenis Jamban yang Dimiliki
|
N
|
%
|
Leher Angsa
|
152
|
|
Cemplung
|
3
|
|
Lainnya
|
1
|
-
|
Total
|
156
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
jenis jamban yang dimiliki RW
02 lingkungan Songkolo bahwa dari
156 penduduk yang memiliki
jamban, jenis jamban yang mereka gunakan yaitu .
c.
Tempat (Saluran) Akhir Pembuangan Tinja
Tabel
3.3
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Tempat Akhir Pembuangan Tinja
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Tempat (Saluran) Akhir Pembuangan Tinja
|
N
|
%
|
Tangki Septik
|
132
|
85,2
|
SPAL
|
23
|
14,8
|
Kolam/Sawah
|
-
|
-
|
Sungai/Danau/Laut
|
-
|
-
|
Lubang Tanah
|
1
|
-
|
Pantai/Tanah Lapang/Kebun
|
-
|
-
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
156
|
100
|
Sumber: data primer 2014.
Berdasarkan
data distribusi kesehatan lingkungan berdasarkan tempat akhir pembuangan tinja
RW 02 lingkungan Songkolo dapat
diketahui bahwa rumah penduduk rata menggunakan tangki septic yaitu 85,2%
sebagai tempat akhir pembuangan tinja Sedangkan penggunaan SPAL 14,8 %. Hal ini
dapat di lihat pada tabel 3.3.
d.
Tempat Pembuangan Air Besar Jika Tidak
Memiliki Jamban
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
tempat pembuangan air besar jika memiliki jamban RW 02 lingkungan Songkolo adalah
diketahui bahwa dari 7 orang yang
tidak memiliki jamban teerdapat 4 orang masyarakat yang menggunakan WC tetangga
dan 1 orang yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan air besar.
Tabel
3.4
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Tempat Pembuangan Air Besar Jika Tidak Memiliki Jamban
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Tempat Pembuangan Air
Besar Jika Tidak Memiliki Jamban
|
N
|
%
|
WC tetangga/umum
|
4
|
57,3
|
Pekarangan
|
-
|
|
Sungai/Pantai/Got
|
3
|
14,7
|
Semak2/Tempat Terbuka
|
-
|
|
Lainnya
|
-
|
|
Total
|
7
|
100
|
Sumber: data primer 2014
e. Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah
Tabel
3.5
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Kepemilikan Tempat Sampah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Kepemilikan Tempat
Pembuangan Sampah
|
N
|
%
|
Ya
|
51
|
31,2
|
Tidak
|
112
|
68,8
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
kepemilikan tempat sampah RW 02 lingkungan Songkolo didapatkan bahwa terdapat
68,8% masyarakat yang tidak memiliki tempat sampah dan hanya 31,2 yang memiliki
tempat sampah
f. Jenis Tempat Pembuangan
Sampah
Tabel
3.6
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Jenis Tempat Sampah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Jenis Tempat Pembuangan Sampah
|
N
|
%
|
Permanen (Batu/Semen)
|
-
|
-
|
Semi Permanen (Tong/Keranjang)
|
9
|
-
|
Lubang di halaman
|
42
|
82,4
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
51
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
jenis tempat pembuangan sampah RW 02 lingkungan Songkolo bahwa dari 51 penduduk memiliki tempat pembuangan sampah terdapat 82,4% masyarakat
membuat lubang ditang dan 13,7% masyarakat menggunakan tong/keranjang sebagai
jenis tempat pembuangan sampah yang mereka gunakan.
g.
Cara Penanganan Sampah Rumah Tangga Jika
Tidak Memiliki Tempat Pembuangan Sampah
Tabel
3.7
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Penanganan Sampah
Jika Tidak Memiliki Tempat
Pembuangan Sampah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Cara Penanganan Sampah
Rumah Tangga Jika Tidak Memiliki Tempat Pembuangan Sampah
|
N
|
%
|
Dibuang ke TPS
|
9
|
8,0
|
Diangkut Petugas Langsung ke TPA
|
-
|
|
Ditimbun dalam tanah
|
2
|
1,7
|
Dibuat Kompos
|
-
|
|
Dibakar
|
45
|
40,2
|
Dibuang ke kali/got
|
12
|
10,7
|
Dibuang sembarangan
|
76
|
67,8
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
112
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan lingkungan
berdasarkan cara penanganan sampah rumah tangga jika tidak memiliki tempat pembuangan
sampah di RW 02 lingkungan Songkolo dapat diketahui bahwa dari 112 rumah yang tidak memiliki tempat pembuangan
sampah, rata-rata masyarakat hanya membuang sampah sembarangan yaitu dengan
67,8% dan 1,7 yang ditimbun dalam tanah. Hal ini dapat di lihat pada tabel 3.7.
h. Sumber Air Bersih
Tabel
3.8
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Sumber Air Bersih
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Sumber Air Bersih
|
N
|
%
|
Air Ledeng/PDAM
|
-
|
-
|
Air Ledeng Eceran/membeli
|
-
|
-
|
Sumur Bor/Gali
|
161
|
99,4
|
Mata Air
|
-
|
-
|
Penampungan Air Hujan
|
-
|
-
|
Air Sungai/Danau
|
2
|
0,6
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
sumber air bersih di RW 02 lingkungan Songkolo didapatkan bahwa rata-rata
masyarakat menggunakan sumur bor yaitu 161 penduduk sebagai sumber air bersih
dan hanya 2 penduduk yang mengambil sumber air di sungai.
i. Sumber Utama Air Minum
Berdasarkan data distribusi kesehatan lingkungan
berdasarkan sumber air minum di RW 02 lingkungan Songkolo
bahwa terdapat 92 penduduk menggunakan
isi ulang/gallon/refill sebagai sumber air minum dan 71 penduduk yang
menggunakan air dari sumur bor/gali.
Tabel
3.9
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Sumber Air Minum
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Sumber Utama Air Minum
|
N
|
%
|
Air Ledeng/PDAM
|
-
|
-
|
Air Ledeng Eceran/Membeli
|
-
|
-
|
Sumur Bor/Gali
|
71
|
43,6
|
Isi Ulang/Refill/Galon
|
92
|
56,4
|
Air Botol Kemasan
|
-
|
-
|
Air Sungai/Danau
|
-
|
-
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
j.
Pengolahan Air Sebelum diminum
Berdasarkan data distribusi kesehatan lingkungan
berdasarkan pengolahan air sebelum di minum di RW 02 lingkungan Songkolo dapat diketahui bahwa 60,6% masyarakat pengolahan air
sebelum diminum dan hanyar39,2% yang tidak melakukan pengolahan..
Tabel
3.10
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Pengolahan Air Sebelum Diminum
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Pengolahan
Air Sebelum Diminum
|
N
|
%
|
Ya
|
64
|
39,2
|
Tidak
|
99
|
60,8
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
k. Cara Pengolahan Air Sebelum diminum
Tabel
3.11
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Cara Pengolahan Air Minum
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Cara Pengolahan Air Sebelum
diminum
|
N
|
%
|
Dengan Pemanasan/dimasak
|
52
|
81,3
|
Dengan Penyinaran/UV
|
-
|
-
|
Ditambah larutan tawas/klorin
|
-
|
-
|
Disaring/filtrasi
|
12
|
18,7
|
Lainnya
|
-
|
-
|
Total
|
64
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
cara pengolahan air minum di RW 02 lingkungan Songkolo didapatkan
bahwa dari 64 masyarakat yang melakukan pengolahan air, terdapat 81,3% yang
pengolahan airnya dengan melakukan pemanasan/dimasak dan 18,7% dengan cara
filtrasi/penyaringan.
l. Kualitas Air Minum
Tabel
3.12
Distribusi
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Kualitas Air Minum
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Kualitas Air Minum
|
N
|
%
|
Keruh
|
-
|
-
|
Berwarna
|
3
|
-
|
Berasa
|
3
|
1,8
|
Berbusa
|
-
|
-
|
Berbau
|
5
|
3,1
|
Baik
|
155
|
95,1
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data distribusi kesehatan
lingkungan berdasarkan
kualitas air minum di RW 02 lingkungan Songkolo yaitu 95,1% dengan kondisi baik. Tetapi terdapat 1,8%
kondisi air minum yang mereka konsumsi berasa.
4.
Data Informasi
PHBS
a. Perilaku Merokok
Berdasarkan data informasi PHBS berdasarkan
perilaku merokok di RW 02 lingkungan Songkolo karakteristik anggota keluarga
menurut jenis kelamin di RW 02 lingkungan Songkolo didapatkan bahwa 110
masyarakat yang tidak merokok dan 53 masyarkat yang merokok. Sehingga dapat
dikatan bahwa masyarkat rata-rata tidak merokok.
Tabel
4.1
Distribusi Informasi PHBS Berdasarkan Perilaku Merokok
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Perilaku Merokok
|
N
|
%
|
Ya
|
53
|
32,5
|
Tidak
|
110
|
67,5
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
b. Anggota Rumah Tangga yang
Merokok
Tabel
4.2
Distribusi Informasi PHBS Berdasarkan Anggota RT yang Merokok
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Anggota Rumah Tangga yang Merokok
|
N
|
%
|
Ya
|
4
|
99,4
|
Tidak
|
49
|
0,6
|
Total
|
163
|
100
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data informasi
PHBS berdasarkan anggota rumah tangga yang merokok di RW 02 lingkungan Songkolo bahwa hanya terdapat 2 penduduk memiliki anggota keluarga yang merokok dan 161 yang tidak
c. Kebiasaan merokok
dalam rumah
Berdasarkan data informasi PHBS berdasarkan
kebiasaan merokok dalam rumah di RW 02 lingkungan Songkolo dapat diketahui bahwa dari 53 masyarakat yang merokok
terdapat hanya terdapat 1 orang yang tidak merokok dalam rumah sedangakn 52 orang
merokok dalam rumah.
Tabel
4.3
Distribusi Informasi PHBS Berdasarkan Kebiasaan Merokok dalam Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec.
Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Kebiasaan Merokok dalam Rumah
|
N
|
%
|
Ya
|
52
|
98, 2
|
Tidak
|
1
|
1,8
|
Total
|
53
|
100
|
Sumber: data primer 2014
d. Melakukan kegiatan 3M dalam seminggu terakhir
Berdasarkan data informasi
PHBS berdasarkan melakukan kegiatan 3M dalam 1 minggu terakhir di RW 02
lingkungan Songkolo adalah diketahui bahwa 100%penduduk melakukan kegiatan 3M dalam 1 minggu terakhir.
5.
Data Akses
Ke sarana Umum
a. Jarak dari rumah ke sarana umum
Berdasarkan data akses
ke sarana umum menurut jarak dari rumah ke sarana umum di RW 02 lingkungan
Songkolo didapatkan bahwa interval jarak yang ditempuh yaitu pada 2-4 Km
menuju ke sarana umum.
Tabel
5.1
Distribusi
Akses ke Sarana Umum
Berdasarkan Jarak dari Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Jarak dari Rumah
Sarana Umum
|
10-90 m
|
100-1 Km
|
2-4 Km
|
5-9 Km
|
10-12 Km
|
|||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
|
Jalan utama / Aspal
Terdekat
|
163
|
100
|
||||||||
Puskesmas / Pustu
|
-
|
-
|
-
|
-
|
85
|
52
|
78
|
48
|
-
|
-
|
RS terdekat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
91
|
55,8
|
72
|
44,2
|
Dokter Praktek
|
-
|
-
|
-
|
-
|
141
|
86,5
|
82
|
13,5
|
-
|
-
|
Klinik
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Pasar terdekat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
135
|
82,8
|
28
|
17,2
|
-
|
-
|
Kantor Kelurahan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
135
|
82,8
|
28
|
17,2
|
-
|
-
|
Kantor Kecamatan
|
135
|
82,8
|
28
|
17,2
|
-
|
-
|
Sumber: data primer 2014
b.
Waktu tempuh dari rumah ke sarana umum
Tabel
5.1
Distribusi
Akses ke Sarana Umum
Berdasarkan Waktu dari Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
Waktu dari Rumah
Sarana Umum
|
1-5 menit
|
6-10 menit
|
11-15 menit
|
16-20 menit
|
21-25 menit
|
|||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
|
Jalan utama / Aspal
Terdekat
|
163
|
100
|
||||||||
Puskesmas / Pustu
|
30
|
18,4
|
55
|
33,7
|
23
|
14,1
|
53
|
32,5
|
2
|
1,22
|
RS terdekat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
40
|
24,5
|
51
|
31,2
|
72
|
44,1
|
Dokter Praktek
|
-
|
-
|
86
|
52,7
|
55
|
33,7
|
22
|
13,4
|
-
|
-
|
Klinik
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Pasar terdekat
|
-
|
-
|
105
|
64,4
|
30
|
18,4
|
28
|
12,2
|
-
|
-
|
Kantor Kelurahan
|
-
|
-
|
105
|
64,4
|
30
|
18,4
|
28
|
12,2
|
-
|
-
|
Kantor Kecamatan
|
105
|
64,4
|
30
|
18,4
|
28
|
12,2
|
-
|
-
|
Sumber: data primer 2014
Berdasarkan data akses
ke sarana umum menurut jarak dari rumah ke sarana umum di RW 02 lingkungan
Songkolo didapatkan bahwa interval waktu yang ditempuh yaitu pada 11-15
menit menuju ke sarana umum.
c. sarana transportasi yang
digunakan menuju akses sarana umum
Berdasarkan data akses
ke sarana umum menurut jenis transportasi yang digunakan mayorikas masyarakat
ke sarana umum di RW 02 lingkungan Songkolo didapatkan bahwa kebayakan
menggunakan sepeda motor.
Tabel 5.3
Distribusi
Akses ke Sarana Umum
Berdasarkan Waktu dari Rumah
RW 02 Lingkungan Songkolo Kel. Borongloe Kec. Bontomarannu
Kab. Gowa Tahun 2014
transportasi
Sarana Umum
|
Jalan kaki
|
motor
|
Mobil pribadi
|
Angkutan umum
|
||||
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
|
Jalan utama / Aspal
Terdekat
|
163
|
100
|
-
|
0
|
-
|
0
|
-
|
0
|
Puskesmas / Pustu
|
-
|
0
|
154
|
94,4
|
2
|
1,2
|
7
|
4,3
|
RS terdekat
|
-
|
0
|
154
|
94,4
|
2
|
1,2
|
7
|
4,3
|
Dokter Praktek
|
-
|
0
|
154
|
94,4
|
2
|
1,2
|
7
|
4,3
|
Klinik
|
-
|
0
|
154
|
94,4
|
2
|
1,2
|
7
|
4,3
|
Pasar terdekat
|
-
|
0
|
154
|
94,4
|
2
|
1,2
|
7
|
4,3
|
Kantor Kelurahan
|
-
|
0
|
154
|
94,4
|
2
|
1,2
|
7
|
4,3
|
Kantor Kecamatan
|
-
|
0
|
154
|
94,4
|
2
|
1,2
|
7
|
4,3
|
C.
Pembahasan
Untuk mengetahui lebih lanjut hasil pelaksanaan kegiatan survey
kesehatan lingkungan pemukiman di RW 02 lingkungan Songkolo yang kami peroleh setelah
dilakukan pengolahan dan penyajian data, maka akan dibahas sebagai berikut.
1.
Pendataan
Lokasi yang menjadi tempat kegiatan melakukan
pendataan atau pengumpulan data primer selama pelaksanaan survey yang dilaksanakan adalah di RW 02
lingkungan Songkolo
kelurahan Borongloe kecamatan Bontomarannu kabupaten Gowa. Pendataan dilakukan oleh kelompok selama 3 hari, yakni tanggal 4-6 Maret 2014. Kegiatan pendataan
yang kami lakukan dengan metode wawancara berdasarkan kuesioner.
Pendataaan dimulai pada tanggal 4 Maret 2014 , bersama seluruh
anggota kelompok. Kemudian dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok
dibekali kuesioner dan tabel data, karena ditargetkan dapat
menyelesaikan 12 KK per hari tetapi karena berbagai kendala seperti
perkuliahan maka terkadang target tidak terpenuhi. Anggota
kelompok melakukan wawancara pada pagi, siang dan sore hari, tetapi karena
mayoritas masyarakat bekerja pada pagi hingga sore hari maka kami mendata lebih
banyak diwaktu sore hari.
Pendataan tersebut dilakukan dengan melalui
sistem sensus yaitu mendata dari rumah ke rumah, melakukan wawancara langsung
terhadap masyarakat, dengan mendata satu persatu tiap kepala keluarga dan anggota keluarga
yang terdapat di RW 02
lingkungan Songkolo. Jumlah KK yang terdata
adalah 163 KK, dengan jumlah penduduk 382 jiwa.
2. Pembahasan
Hasil Pendataan
a.
Karakteristik Anggota
Keluarga
Berdasarkan
hasil data yang diperoleh jumlah KK yang terdapat di RW 02 lingkungan Songkolo diketahui
bahwa dari 170 jumlah KK secara keseluruhan, rumah yang kami data adalah 163 dan
yang tidak terdata adalah 7 rumah. Hal ini disebabkan karena adanya perpindahan penduduk dari lingkungan Songkolo ke daerah lain.
Perbandingan jenis kelamin di RW 02 yaitu laki-laki berjumlah 185 orang
dan perempuan sebanyak 197. Dengan interval umur yang bervariasi dan didominasi
pada umur 35-39 sebanyak 39 penduduk.
Karena didominasi oleh umur 35-39 yang merupakan usia produktif dalam
bekerja. Jenis pekerjaan yang masyarakat di RW 02 adalah petani sebanyak 29,3%.
Karena alasan tidak mempunyai keterampilan dan tingkat pendidikan yang masih
rendah. Selain itu terdapat area persawahan di daerah tersebut. Berdasarkan
data tingkat pendidikan memang sebagian besar masyarakat tamat SD.
Dalam hal status perkawinan terdapat 205 masyarakat yang telah
menikah, bahkan terdapat masyarakat yang telah menikah pada usia yang masih
sangat muda. Hal ini juga brhubungan dengan banyaknya masyarakat yang hanya
bekerja sebagai Ibu rumah tangga di daerah ini.
b.
Karakteristik
Rumah Tangga
Berdasarkan karakteristik
rumah tangga dimana RW 02 lingkungan Songkolo merupakan masyarakat praurban.
Maka kebanyakan masyarakatnya memiliki rumah permanen yaitu sebanyak 140 dengan
bahan utama lantai dari semen/karamik/ubin, bahan utama atap dari seng dan
bahan utama dinding rumah dari semen/bata/batako. Dimana status kepimilikan
rumah merupakan rumah milik sendiri.
Hal ini sangat berkaitan dengan ratarata penghasilan KK setiap
bulan. Dimana berdasarkan data yang diperoleh terdapat 83 KK, warga dengan
penghasilan Rp.1.000.000-Rp.3.000.000 per bulan. Indicator lain yaitu dimana
hampir semua rumah masyarakat di RW 02 telah dialiri oleh listrik PLN. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat berada pada status ekonomi
menengah..
c.
Informasi Kesehatan Lingkungan
Salah satu faktor penting
yang menentukan kesehatan yaitu lingkungan. Untuk itu kesehatan lingkungan
harus selalu kita jaga. Berdsarkan informasi kesehatan lingkungan dari hasil
pendataan didapatkan bahwa mayorita masyarakat telah memiliki jamban yaitu 156
KK. Akan tetapi masih terdapat masyarakat yang tidak memiliki jamban. Hal ini
kembali kepada ketersediaan sarana. Dan juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan
dan ekonomi.
Kepemilikan
jamban perlu bagi setiap KK untuk menekan penularan penyakit. Untuk mencegah atau minimal mengurangi
terjadinya kontaminasi feses dengan lingkungan yang bersih, maka seharusnya
dilakukan penyuluhan jamban yang sehat serta memenuhi syarat-syarat
kesehatan.
Selain
itu, Kesehatan Lingkungan yang mencakup masalah sanitasi dasar seperti tempat pembuangan tinja dan
limbah rumah tangga. Kebanyakan masyarakat di lingkungan menggunakan tangki
septic dan SPAL.
Dalam hal kepemilikan tempat pembuangan sampah masyarakat sebagian besar
belum memiliki tempat pembuangan sampah. Pada umumnya mereka membuang sampah di
halaman rumah. Hal ini juga didukung oleh halaman rumah yang cukup luas untuk
menimbun atau membakar sampah yang mereka hasilkan.
Untuk sumber air bersih
masyarakat menggunakan sumur bor/gali, berdasarkan hasil pendataan terdapat 161
KK.. Selain itu,sumber air bersih juga berasal dari air sungai jeneberang yang
terletak dekat dan berbatasan dengan wilayah RW 02.
Disamping itu, selain
sebagai sumber air bersih terdapat beberapa masyarakat yang juga menggunakan
air sumur bor/gali sebagai sumber air minum. Dimana dalam mengkonsumsi air yang
berasal dari sumur bor/gali terdapat masyarakat yang tidak melakukan pengolahan
air minum sebelum dikonsumsi. Sedangkan masyarakat yang melakukan pengolahan
dengan cara pemanasan dan disaring/filtrasi.
Selain menggunakan air sumur
bor/gali sebagai sumber air minum, masyarakat lebih banyak mengkonsumsi air
minum yang berasal dari isi ulang/gallon/refill. Alasannya karena dinilai lebih
praktis dan memiliki kualitas yang baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah baik.
d.
Informasi PHBS
Frekuesi
perokok di RW 02 lingkungan Songkolo terbilang sedikit. Dari hasil pendataan
163 KK, hanya terdapat 53 kk yang merokok. Dimana mereka menjadikan merokok
sebagai kebiasaan. Hal ini karena mereka telah merokok dalam jangka waktu yang
cukup lama. Tentunya ini dapat berpengaruh terhadap adanya anggota keluarga
lain yang merokoK. Meski hanya terdapat sekitar 4 dari jumlah KK yang merokok.
Kebiasaan merokok di dalam
rumah juga dilakukan oleh warga di lingkungan ini. Seperti yang kita ketahui
bahwa merokok dalam rumah sangat mengganggu kesehatan, bukan hanya untuk
perokok aktif tetapi juga lebih berbahaya bagi perokok pasif.
Sehingga akan berdampak dapat memicu penyakit gangguan pernafasan.
Dalam
hal kebiasaan melakukan kegiatan 3M hampir 100% masyarakat melakukannya dalam seminggu terakhir. Hal ini
dipengaruhi oleh sikap masyarakat yang mengganggap bahwa kegiatan ini merupakan
hal yang penting untuk dilakukan.
e.
Akses ke Sarana Umum
Secara
umum dapat diakatakan bahwa RW O2 lingkungan Songkolo termasuk daerah dengan
jalan akses yang cukup strategis. Hal ini dapat dilihat dengan jarak dan waktu
tempuh yang cukup dekat dengan sarana umum seperti kantor pemerintahan, pasar
dan jalan arteri. Akan tetapi, untuk akses terhadap fasilitas kesehatan masih
sangat jauh.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
hasil survey pendataan yang kami lakukan selama 3 hari di RW 02 lingkungan
Songkolo dapat disimpulkan bahwa dari 163 KK yang terdapat mayoritas masyarakat
telah menjaga kesehatan lingkungan khususnya pada rumah mereka. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan hasil pendataan masyarakat telah memperhatikan masalah
sanitasi dasar seperti kepemilikan jamban dan sumber air bersih yang mereka
pergunakan sehari-hari.
Namun
meskipun demikian, masih terdapat masalah sanitasi dasar yang kurang
diperhatikan yaitu mengenai pengolahan sampah. Dimana mayoritas masyarakat
masih kurang yang memiliki tempat pembuangan sampah. Hal ini tentunya didukung
oleh luasnya pekarangan rumah mereka, sehingga mereka lebih memilih membakar
sampah yang mereka hasilkan.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan guna untuk pelaksanaan survey
selanjutnya yaitu untuk menghindari keterbatasan faktor
bahasa dan dialek yang berbeda karena sebagian anggota kelompok berasal dari
daerah yang tidak
mengerti bahasa yang berada di
wilayah tersebut. Dan terlebih dahulu harus melakukan persamaan persepsi masalah pada kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana IWL, Suastika K, Budiartha AAG, Taniguchi,
2003, Profil Kesehatan Lingkungan, , Bali: Majalah Penyakit Dalam Udayana
Anonim.
2007. Lingkungan Pemukiman Sehat,
pada halaman http://id.prmob.net/lingkungan-pemukiman-sehat1596487.html
diakses pada tanggal 06 Maret
2014
Goreta,
Wira dkk. 2006. Jurnal Hubungan Kepemilikan Jamban dengan Penyakit Berbasis Lingkunganr. FK Unud/RSUP Sanglah, Denpasar diakses pada
tanggal 06 Maret
2014
Harsanti,
Irene. 2013. Kesehatan Lingkungan Pemukiman,
pada halaman http://ireneharsanti.weblog.esaunggul.ac.id/2014/04/17
diakses pada tanggal 06 Maret
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar